Yudisium FISIPOL UMPR : Melepas 144 Lulusan, Siap Menghadapi Sehebat Apapun Persaingan

Event

Source : Panitia Pelaksana Yudisium Semester Genap Tahun Akademik 2022/2023

Palangka Raya – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Menggelar YUDISIUM sarjana dan pascasarjana periode Semester Genap Tahun Akademik 2022/2023 yang diselenggarakan  Swiss-Belhotel Danum Palangkaraya. Sabtu (21/10/23)

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMPR, Dr. Irwani, S. Sos., M.A.P  Membuka Yudisium  Sarjana dan Pascasarjana Periode Semester Genap Tahun Akademik 2022/2023, mengatakan bahwa sebagai akademisi atau sebagai tempat di mana mahasiswa menimba ilmu sudah diberikan segalanya baik dari segi teoritis maupun dalam segi praktek karena Ilmu Sosial dan Ilmu Politik atau di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya secara umum itu diberlakukan perkuliahan.

“Teruslah belajar dan berkembang. Dunia terus berubah, dan kemampuan untuk beradaptasi dan belajar secara terus-menerus adalah kunci untuk tetap relevan. Jangan takut untuk mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru. Inovasi dan kreativitas sering kali muncul dari ketidakpastian”. Ungkap Dekan Fisipol tersebut saat sambutan.

Sementara itu, Ketua Panitia, Sadar, S. IP., M.IP., menjelaskan bahwa jumlah peserta yang mengikuti Yudisium ini sebanyak 144 orang. Dari jumlah tersebut, terdapat 47 orang yang berasal dari program studi Magister Administrasi Publik, 90 orang berasal dari program studi Ilmu Administrasi Negara, dan 7 orang berasal dari program studi Ilmu Komunikasi.

Sadar juga menekankan pentingnya peran para lulusan dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan berkelanjutan. la mengajak para lulusan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah mereka peroleh dalam masyarakat dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar.

“Harapan kita terhadap mahasiswa peserta adalah agar mereka dapat menjaga nama baik almamater, mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah dipelajari, dan menerapkan identitas dan nilai-nilai yang ditemukan selama perkuliahan di dunia nyata. Dengan demikian, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang positif dan memberikan kontribusi dalam pembangunan masyarakat.” Tutur Sadar.

Selain itu, ia juga berpesan kepada mahasiswa yang di Yudisium dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah dipelajari baik secara teoritis maupun praktis. Ilmu yang diperoleh selama perkuliahan seharusnya tidak hanya menjadi pengetahuan yang terbatas dalam lingkungan kampus, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai masalah di dunia nyata. Mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam masyarakat melalui penerapan ilmu yang dimiliki. (rum)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *